13 Fakta Unik Psikologi


Sudah sejak lama psikologi dan filsafat dianggap berjalan beriringan. Tapi sejak tahun 1870-an psikologi menjadi disiplin ilmu yang independen. Sejak saat itu, melalui beberapa penelitian dan kemajuan teknologi, banyak ahli yang telah belajar banyak meskipun mereka sampai saat ini hanya mampu menggores permukaannya saja. Kira-kira fakta-fakta psikologi menarik apa saja yang sudah mereka temukan ya Joo? Yuk kita cari tau Joo apa saja 14 fakta psikologi yang sudah mereka temukan.

1. Jika Anda memberitahukan tujuan Anda kepada orang lain, Anda cenderung untuk gagal meraihnya karena Anda kehilangan motivasi, sesuai dengan penelitian.



Telah ada beberapa tes yang dilakukan sejak awal 1933 yang membuktikan bahwa sekali tujuan yang ingin dicapai tersebut diberitahukan, orang-orang cenderung untuk mengikutinya sebagaimana mereka semakin kehilangan motivasi. Hail ini diduga terjadi karena hal tersebut cukup memenuhi identitas pribadi seseorang tersebut untuk mencegah mereka melakukan kerja keras untuk mencapai tujuan.

2. Kebanyakan orang memiliki lagu favorit karena mereka menhubungkannya dengan sebuah peristiwa emosional dalam hidup mereka.



Telah lama diketahui bahwa musik memiliki efek langsung pada emosi. Dalam penelitian terbaru terhadap sembilan mahasiswa, menunjukkan bahwa ternyata sisi lain adalah benar – mirip dengan cara dimana bau tertentu akan dapat mengingatkan kita akan masa lalu.


3. Musik mempengaruhi cara Anda melihat dunia.
 







Sebuah penelitian baru yang diadakan di Universitas Groningen telah menunjukkan bahwa musik memiliki efek dramatis pada persepsi. Penelitian difokuskan terutama pada kemampuan orang untuk “melihat” wajah bahagia dan wajah sedih ketika mendengarkan trek musik yang berbeda. Mendengarkan musik tertentu yang senang atau sedih bahkan dapat mengubah cara kita memandang dunia.

4. Penelitian telah menunjukkan bahwa menghabiskan uang untuk orang lain memberikan lebih banyak kebahagiaan daripada menghabiskan uang tersebut untuk diri sendiri.



Penelitian yang dilakukan oleh Harvard Business School telah menunjukkan bahwa orang-orang lebih bahagia ketika mereka memberikan uang kepada orang lain.

5. Menurut penelitian, Anda akan lebih bahagia menghabiskan uang Anda pada pengalaman daripada kepemilikan.




Kebahagiaan telah menjadi bidang yang semakin populer yang terfokus pada studi ilmiah kesejahteraan emosional. Penelitian telah menunjukkan bahwa orang sering mengorbankan hal-hal yang membuat mereka bahagia seperti liburan atau pergi ke acara-acara tertentu, dalam rangka untuk membeli kepemilikan (seperti properti).

6. Anak-anak memiliki ketegangan tinggi saat ini, dengan siswa SMA yang menunjukkan tingkat kecemasan yang sama sebagaimana pasien psikiatri rata-rata di tahun 1950-an.



Sekitar 49% dari populasi umum menderita atau telah menderita kecemasan, depresi atau penyalahgunaan zat. Secara khusus, telah ada bukti bahwa umat manusia secara keseluruhan telah menjadi lebih cemas di setiap dekade dan ada banyak alasan spekulatif untuk itu. Misalnya, orang-orang kurang berinteraksi dengan komunitas mereka, perubahan pekerjaan, kurang tertarik untuk menikah dan lebih suka untuk hidup sendiri.

7. Ketika uang bisa membeli kebahagiaan lebih, penelitian menunjukkan bahwa diatas $ 75.000 per tahun, penigkatan pendapatan hanya meningkatkan kebahagiaan sedikit saja.



Sebuah studi dari 450.000 orang Amerika pada tahun 2008 dan 2009 menunjukkan bahwa ada dua bentuk kebahagiaan, kesejahteraan emosional (kepuasan hari ke hari) dan penilaian hidup secara keseluruhan. Semakin banyak orang memiliki uang, semakin tinggi “penilaian hidup” mereka. Namun, temuan menunjukkan bahwa setelah orang berpenghasilan lebih dari $ 75.000, penghasilan tambahan hanya dianggap “barang” lebih.

8. Dengan mengelilingi sekitar diri Anda dengan orang-orang bahagia, Anda akan menjadi lebih bahagia juga.




Kita semua pernah ada di situasi tertawa terbahak-bahak dengan seseorang murni karena mereka memiliki tawa yang menular. Penelitian baru yang dipublikasikan dalam jurnal Psychoneuroendocrinology menunjukkan bahwa stres dan kebahagiaan sama-sama menular, dan berada di sekitar salah satu kelompok diantara kedua jenis tersebut membuat pengaruh langsung pada kami.

9. Orang-orang berusia antara 18 dan 33 yang paling stress di dunia. Setelah usia 33 tingkat stres cenderung berkurang.


Menurut survei stres di Amerika tahun 2012 oleh American Psychological Association, orang antara usia 18 dan 33 adalah yang paling stres, dan stres tersebut tampaknya akan meningkat setiap tahun sampai umr 33 tahun.

10. Membodohi diri sendiri dengan berpikir bahwa Anda sudah tidur dengan baik, bahkan jika Anda belum, mampu meningkatkan kinerja.



Kita semua pernah berada di situasi ketika kita berharap untuk tidur satu atau dua jam lebih lama. Sebuah penelitian terbaru yang dipublikasikan oleh Journal of Experimental Psychology menunjukkan bahwa ketika pasien diberitahu mereka memiliki tidur REM diatas rata-rata (ketika mereka tidak), mereka tampil lebih baik pada tes yang diberikan. Mereka menyebutnya “tidur placebo”.

11. orang cerdas lebih cenderung meremehkan diri mereka sendiri, sementara orang-orang bodoh lebih cenderung percaya bahwa mereka pintar.



Dikenal sebagai efek Dunning Kruger, beberapa orang tidak terampil percaya bahwa mereka lebih unggul dan menilai kemampuan mereka sendiri jauh lebih tinggi daripada apa yang sebenarnya. Di sisi lain dari koin, beberapa orang yang sangat terampil sering meremehkan kompetensi mereka, dengan asumsi bahwa apa yang mudah bagi mereka, juga mudah bagi orang lain.

12. Jika Anda ingat peristiwa masa lalu, Anda sebenarnya mengingat terakhir kali Anda ingat daripada peristiwa itu sendiri.



Salah satu wawasan menarik tentang bagaimana otak bekerja, adalah bahwa setiap kali kita memiliki memori, kita mengubahnya sedikit. Penelitian terbaru yang dilakukan oleh Northwestern Medicine menunjukkan bahwa sering mengingat kenangan, membuat hal itu kurang akurat dari waktu ke waktu.

13. Keputusan menjadi lebih rasional jika mereka dipikirkan dalam bahasa asing.



Sebuah studi terbaru oleh University of Chicago yang dilakukan pada warga Amerika Serikat dan warga Korea telah menunjukkan bahwa berpikir dalam bahasa asing mengurangi keyakinan yang dalam dan bias yang salah arah.

Terima kasih sudah membaca.

Comments

Popular posts from this blog

10 Fakta Unik Matematika

13 Fakta Unik Pinguin

60 Fakta Unik Hewan